kenapa?

i'm going to start the day with some killer questions for myself. care to join? have a read. it's just my wake-up calls.

tajuk: kenapa?

kenapa aku sibuk melayan nafsu diri dan kerenah dunia?
sedangkan aku tahu dunia ni sementara.

kenapa aku sibuk menonton youtube di waktu lapang?
sedangkan aku tau kiamat kecil aku akan tiba bila-bila?

kenapa aku boleh menghabiskan masa berjam-jam di city mencari telefon baru?
tetapi nak habiskan masa 2 jam di usrah rasa 'oh, precious time'.

kenapa aku tak terlibat dengan social events and gatherings?
sedangkan aku tau islam bukan bersifat individualistik.

kenapa aku boleh duduk depan laptop menonton drama favourite secara marathon tanpa sedar?
tetapi nk duduk buat kerja dakwah, sejam sudah mengeluh.

kenapa aku boleh bangun awal untuk Garda ataupun kelas pagi?
tetapi nak bangun Qiam tak pernah cuba.

kenapa aku masih tak memasang niat untuk memperbanyakkan ibadat sunat?
sedangkan aku tahu disitu boleh raih cinta Allah.

kenapa aku boleh plan ahead winter & summer trips?
tapi nak plan untuk kematian tak ada dalam kepala.

kenapa aku baca Quran lagi sikit compared to tengok youtube?
sedangkan selalu kata "im a Muslim. dan saya berpegang kepada Quran dan Sunnah."

kenapa walaupun sudah percaya Nabi Muhammad SAW adalah insan contoh yang terbaik?
tetapi masih mengidolakan manusia selain daripadanya.

kenapa aku cakap sayang ibubapa dan keluarga?
tetapi tak berusaha menjadi anak soleh/solehah untuk mengajak mereka bersama?

kenapa aku boleh decide untuk main bowling atau Qzar dalam 2 saat?
tetapi nak pergi program atau ceramah agama, 3 hari fikir. tu pun belum tentu pergi.

kenapa aku boleh nak habiskan masa 3 minggu berjalan-jalan time summer?
tapi 3 hari daurah. no way?

kenapa aku taknak bersama orang-orang yang aku tahu ilmu agama mereka lebih mantap?
sedangkan aku tahu ilmu masih cetek. iman camne?

kenapa aku mampu bimbang tentang makan atau study?
tetapi jarang sekali bimbang tentang hati yang mudah berbolak-balik.

kenapa usaha aku sikit?
sedangkan aku tahu syurga itu bukan senang.

kenapa aku masih begini?
sedangkan aku belum pasti akan tempatku di akhirat kelak?

kenapa....
aku jarang bertanya soalan-soalan ni kepada diri sendiri?
sedangkan aku tahu dan sedar kepentingannya?

maybe, because i already know the answers.
but dont want to take responsibilities of them.
because the more you know, the greater the responsibilities kan?

these, are questions that we rarely want to ask ourselves,
thus we avoid the people who can ask these kind of questions to us;
those who kept asking themselves these questions over and over again.

we have always said 'aku belum baik. aku masih banyak bende jahat dalam diri."
but where is our effort to undo all that?

ya Allah, give me strength. give us strength.
bless us with iman.
bless us with taqwa.

again,this is me retrospecting in public.
i may not be a good person to begin with,
but hoping that these small efforts are considered as my hujah for the Hereafter.
wallahua'lam.

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. 
Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga, sungguh,
dia memperoleh kemenangan. 
Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
[3:185]


true.i may not be the best person to say and question these kind of things.
true, kalau ikut layak tak layak, serious rasa tak layak.
tapi kalau tak berpesan tentang benda-benda yang benar,
aku akan berada dalam kerugian.
nak tunggu diri sempurna? sampai bila-bila pun takkan.


ps: sape cakap berpesan bende baik kene tunggu sempurna?
and who are we to judge..?


astaghfirullah.
astaghfirullah.
astaghfirullah.